Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Pis Bolong

Oleh: Shalihah S Prabarani  Sebuah tribute untuk mengenang mendiang guru saya, Pak Trigangga, pakar epigrafi Indonesia. ---- Sepuluh, rong puluh, telung puluh, patang puluh, seket. Istilah ini pasti sudah begitu familier di telinga orang Jawa. Namun, deretan angka ini terasa ganjil ketika tiba pada hitungan kelima puluh. Kenapa lima puluh disebut sebagai seket? Kenapa bukan limang puluh seperti sebutan deret sebelumnya? Dari mana asal usul kata seket itu? Pak Trigangga, arkeolog Museum Nasional Indonesia, menjelaskan kepada saya suatu pagi dalam kunjungan saya ke museum itu. Ia menunjukkan saya bentuk-bentuk mata uang yang pada zaman dahulu disebut sebagai kepeng. Sekumpulan uang kuno yang berasal dari masa Majapahit ini berbentuk koin bulat dengan lubang berbentuk persegi pada bagian tengahnya. Rata-rata pada permukaannya bergambar wayang, gunungan, pohon beringin, dan senjata semacam cakra. Mata uang terbitan kerajaan Majapahit ini mengadopsi bentuk uang dari Tiongkok. Bagian tengahn

Postingan Terbaru

Oke Saki Wangkung Rahong

Luka Sejarah Sang Pangeran

Jawara dari Tanah Flores

Petan

Romansa Syiwagraha

Pesona Pasola di Nusa Cendana

Surga Kecil Itu Bernama Lasem

Geliat Inoken di Kampung Bosnik

NOVEL GAMPO DAN REKONSTRUKSI IDENTITAS

Ramadan, Hukum Gossen, dan Rasa Syukur